
Bandung, 13 Oktober 2020, citarakyat.com – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nias (IPMN) Kota Bandung dan daerah lain di Indonesia baru saja berkumpul dalam seminar pendidikan berbasis daring (online), Minggu, 4 Oktober 2020, lalu.
Kegiatan seminar bertajuk “Mengejar Mimpi dari Pulau Terluar” itu diikuti sekitar 300 peserta dan dihadiri tiga narasumber inspiratif, serta Wakil Menteri Keuangan Kementerian Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara. Webinar ini dipandu Christian Harazaki Mendrofa S.M., Mahasiswa Magister Pariwisata UNPAD.
Acara diawali dengan doa oleh Pitariani Halawa, Mahasiswa UNPAD, dilanjutkan oleh sambutan Ketua Umum IPMN Bandung, Herdianto Luaha Mahasiswa Universitas Pasim Bandung.
Dalam sambutannya, Suahasil Nazara salah satu putra kebanggaan kepulauan Nias menyampaikan apresiasi kepada IPMN Bandung atas penyelenggaraan seminar ini. Menurut dia, kegiatan ini memberikan inspirasi kepada seluruh mahasiswa dan pelajar yang ada di Bandung sekitarnya maupun dari tempat-tempat lain.
“Saya melihat bahwa apa yang diniatkan pada acara hari ini adalah niat yang sangat baik,” kata Suahasil Nazara dalam rilis yang diterima.
Webinar IPMN Bandung “Mengejar Mimpi dari Pulau Terluar” melalui ruangan zoom ini diikuti sekitar 300 pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, ada lebih dari 400 peserta yang juga ikut dalam siaran langsung halaman Facebook IPMN Bandung.
Para peserta yang hadir di antaranya berasal dari Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Bali, Nias, Bandung, Padang, Lampung, Riau, Palembang, dan Kalimantan Tengah.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara berpesan, orang Nias hanya kelompok kecil dari 270 juta penduduk Indonesia. Karena itu, janganlah menjadi ekslusif. Tetapi, jadilah inklusif. Artinya jangan menutup diri, bukalah diri kepada tempat dan teman-teman lain.
Ia juga menambahkan bahwa yang merupakan orang Nias itu sebenarnya bukan hanya orang yang punya marga Nias. Akan tetapi setiap orang yang hatinya ada untuk Nias tidak peduli bagaimana bentuk orangnya, warna kulitnya, asalnya darimana, dan apapun marganya.
“Membuka diri keluar untuk mendapatkan manfaat yang maksimal“ kata dia.
Melalui sambutannya, Suahasil Nazara juga mengingatkan kepada seluruh peserta untuk tetap waspada terhadap COVID-19. Sebab, virus corona dinilai betul ada dan beredar di sekeliling kita.
“Usahakan agar Anda jangan sampai terkena virus COVID-19, pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan, karena itu yang menjadi pertahanan paling pertama untuk diri sendiri, kemudian ingatkan saudara-saudara untuk pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan” katanya.
Kemudian bagi yang terpaksa melakukan aktivitas seperti bekerja juga tetap lakukan sebagai bentuk tanggungjawab dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
“Kita yang di zoom ini adalah kelompok elit Nias, karenanya jadilah kelompok elit yang baik, elit yang bisa memberi manfaat di lingkungan tempat Anda dianggap sebagai elit itu, sebagai elit orang Nias berikanlah manfaat kepada saudara-saudara kita dan keluarga kita di Nias” ucapnya.

Adapun tiga narasumber yang dihadirkan pada seminar ini yakni putera-puteri muda Nias yang berprestasi di bidangnya masing-masing di antaranya:
- Dr. Sun Theo C.L. Ndruru, M.Si yang saat ini menjabat sebagai Research Analyst pada Dinas Pendidikan Pemprov Sumatera Utara sekaligus alumnus dari Program Doktor Ilmu Kimia Institut Teknologi Bandung. Sun Theo membawakan materi tentang pentingnya Pendidikan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang Handal termasuk fakta data yang cukup mencengangkan betapa tingginya persentase masyarakat Nias yang tidak bersekolah serta kesadaran generasi Nias terhadap literasi untuk membangun wawasan, kemampuan, dan memaksimalkan potensi diri. Pada closing statement-nya, Sun Theo menyampaikan bahwa “ketika kesempatan itu datang maka harus dijemput oleh kesiapan maka itu adalah keberhasilanmu, be ready”
- Pembicara kedua yaitu Dr. Finsensius Mendrofa, S.H., M.H. seorang laywer dan advokat muda yang baru saja beberapa bulan lalu selesai pada Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Trisakti, Jakarta. Finsensius menyampaikan materi kiat-kiat menjadi sukses pada karir dan juga Pendidikan. Sebagai generasi muda harus berani bermimpi dan menjadi sukses dengan terlebih dahulu mengenali 4 hal yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kemudian untuk sukses ada 4 prinsip yang harus dimiliki yakni inovatif, digital minded, berjiwa wirausaha, dan kolaborasi atau kerja sama. Pada closing statement-nya Finsensius berpesan “jadikan kekuranganmu menjadi kekuatanmu”
- Pembicara ketiga yaitu Jane O. Gulo, S.T. seorang puteri kebanggaan Nias yang merupakan alumnus Program Sarjana Insitut Teknologi Bandung, dan sedang menjalani Master Student di Jepang. Jane membagikan materi tips dan trik merantau berdasarkan pengalaman sendiri. Jane mengatakan bahwa jika ingin survive harus memiliki kemampuan kecepatan adaptasi yang baik agar mampu menyesuaikan diri terhadap segala kondisi dan lingkungan yang baru. Kemudian jangan lupa untuk memperhatikan inner circle agar tidak terkontaminasi pada hal-hal yang kurang membangun, artinya boleh berasimilasi namun, jangan terkontaminasi. Ia juga menambahkan agar menantang diri kemudian melihat peluang dengan cepat dan jangan lupa berserah kepada Tuhan. Melalui closing statement-nya Jane berpesan “Yuk kita Ononiha gabungkan kekuatan kita untuk membawa Nias dari daerah tertinggal, kita satukan kekuatan kita.
Berakhirnya diskusi dan closing statement yang disampaikan oleh ketiga narasumber, kemudian moderator Jenis Jaya Waruwu mengembalikan acara ke host, dan ditutup dengan doa sekaligus kata penutup oleh David Luaha, S.Ap. Alumnus program sarjana Universitas Parahyangan dan diakhiri dengan sesi photo screen bersama.