
citarakyat.com, Jakarta – Ada kesamaan cara yang dilakukan penyelenggara pemilu di Korea Selatan dan India saat menyelenggarakan pemilu di tengah pandemi Covid-19. Penyelenggara di kedua negara menerapkan protokol kesehatan yang ketat, untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.
“NEC (National Election Commision) membuat materi pemilu, tata cara pemilu dan sebagian besar memberikan tata cara kebersihan di TPS. Dan kami membuat panduan langkah-langkah apa saja yang harus mereka lakukan di dalam TPS,” ungkap Directoral General of International Electoral Affairs NEC, Kim Jeong Gon, saat menjadi narasumber Election Visit Program (EVP) 2020, Selasa (8/12/2020).
Kim juga mengatakan, bagaimana lembaganya melakukan pendekatan kepada pemilih tentang pemilihan yang aman di TPS. Seruan untuk menerapkan protokol kesehatan selama pemilu juga disampaikan melalui media massa cetak, elektronik dan online, serta melalui media sosial. “Video yang diberikan langkah-langkah kebersihan di TPS, pengecekan suhu, penggunaan masker, sarung tangan, hand sanitizer, serta menjaga jarak 1 meter. Kami juga menyiapkan booth khusus bagi pemilih dengan suhu tinggi,” jelas Kim.
Di Korea Selatan menurut Kim juga dimungkinkan bagi pemilih menggunakan hak suaranya dari rumah (home voting). Sebuah fasilitasi baru mengingat sebelumnya home voting di Korea Selatan hanya opsi bagi pemilih disabilitas. “Tapi dari sisi aturan kami mungkinkan orang dengan karantina bisa menggunakan hak pilihnya dari rumah,” tambah Kim.
Lainnya bagi calon, Kim mengatakan bahwa lembaganya mengimbau agar lebih banyak menggunakan kampanye digital melalui media sosial. Selain itu pengawasan ketat dalam hal distribusi logistik berpegang pada protokol kesehatan.
Sementara itu Commisioner Election Commision of India (ECI), Sushil Chandra juga mengakui lembaganya sempat khawatir dengan adanya pandemi Covid-19 dapat menunda proses pemilu dinegaranya. Selain itu sama seperti yang dialami Indonesia, menurut dia pandemi awalnya juga memunculkan kekhawatiran menurunnya minat warga untuk datang ke TPS.
Namun demikian, ECI menurut dia melakukan sejumlah upaya, mulai dari penerapan protokol kesehatan, mengurangi jumlah pemilih di TPS untuk mencegah kerumunan, juga meminta kepada para calon untuk menggunakan kampanye digital saat menyapa masyarakat.
“Meski di tengah kekhawatiran Covid-19, tapi masih ada yang mau datang ke TPS dan hanya sedikit yang memanfaatkan pemilu melalui pos,” ungkapnya.
Untuk diketahui Pemilu Legislatif Korea Selatan diselenggarakan pada 15 April 2020 dengan keikutsertaan pemilih mencapai 29 juta pemilih (66,2 persen). Sementara Pemilu Daerah di India diselenggarakan di Negara Bagian Bihar pada 28 Oktober 2020.
Selain keduanya, sesi kedua EVP 2020 ini turut menghadirkan secara virtual, Manuel Wally dari IFES serta Glen Mashinini selaku Chairperson of Electoral Commision of South Africa.